Sepotong.....

Lilypie 6th to 18th Ticker

Tuesday, July 04, 2006

Sepotong "Was Rumi a homo ?"

My God, do not give me back to myself
do not let me settle for anything but You.
In You I hide escaping from my ruin
please, do not give me back to myself.
(Rumi, Hidden Music)

Sama sekali tidak pernah menyukai puisi gara-gara waktu kecil selalu nonton Aneka Ria Safari (acara bakat anak2 itu loh.... bener ga ?) yang menampilkan anak2 sebaya(ku - waktu itu) membacakan puisi. Gayanya itu lho, yang dibuat-buat naik turun, mana puisinya mengenai Tanah Air Indonesia tercinta yang gemah ripah loh jinawi (jan.....ngapusi tenan....).


Kemudian perkenalan dengan Kahlil Gibran dimulai sejak SMU, gara2 teman sebangku yang punya hobby baca buku berat (piye ga berat, selain buku pelajaran tak lupa "terselip" novel Shidney Sheldon, Danielle S. yang tuebel2, kalo ngga ya beberapa buku Kahlil Gibran + komik + majalah jan...abot tenan --> dalam arti sesungguhnya ; opo ra' tepar nggawane). Nha, saat itulah mulai rada gandrung sama "keluarga" puisi. Maklum, Gibran banyak mengusung tema cinta yang memang pas buat remaja puber yang lagi naksir kakak kelas tapi malu2 (jadi inget lagu Kisah Kasih Anak Sekolah-Chrisye).
Seiring dengan memudarnya penaksiran terhadap kakak kelas (lha kakak kelas'e wis lulus je; terj: lah kakak kelasnya udah lulus tuh) , minat terhadap Gibran pun memudar. Beberapa kado ultah berupa buku Kahlil Gibran sudah tidak menarik hati, semakin dibaca semakin pusing mencari tau makna di balik puisi2nya. Sebenarnya inilah salah satu penyebab utama mengapa puisi harus dijauhi : ngga jelas, muter-muter, terlalu banyak ambigu, ra' gentle (tinggal turu wae......; terj: lebih baik tidur saja). Hingga pada suatu hari saya temukan sebuah buku dengan sampul unik, berisi kumpulan syair dan lukisan yang disusun dengan sangat menggoda, berjudul Rumi HIDDEN MUSIC.
Sesuatu menggelitik benak saya ketika membaca Introduction buku tersebut, bahwa Rumi adalah seorang sufi yang teramat sangat mencintai temannya yang juga seorang sufi bernama Sham ..... seorang pria juga. Betapa cintanya Rumi pada Sham terlihat jelas di untaian syair ber-prolog "Shams has come !" , sungguh laksana seseorang yang sedang dimabuk cinta, Rumi menyiratkan gairahnya akan kehadiran sang kekasih hati dalam untaian syair yang indah.
Tidak ingin mengamplikasi prasangka hanya dari sebuah syair yang begitu lugas, dua hari saya perlukan untuk menyelesaikan buku terjemahan bahasa Inggris tersebut (omong-omong tentang terjemahan, saya tidak yakin buku ini akan seindah aslinya bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia). Sampai dengan lembar terakhir buku itu, prasangka yang menggayut di benak untuk ditimbang terjawab sudah. Rumi bukan seorang homo.

Pilgrims
why are you turning round in circles,
what are you looking for ?
The Beloved is here, why search in the desert?
If you look deep in your heart
you will find Him within yourself.
You have made the pilgrimage and
trod the path to Mecca many times.
You rave about the holy place
and say you've visited God's garden
but where is your bunch of flowers ?
You tell stories about diving deep into the ocean
but where is you pearl ?
There is some merit
in the suffering you have endured
but what a pity you have not discovered
the Mecca that's inside
(Rumi, Hidden Music)


posted by Dhy at 8:15 PM

1 Comments:

Puisi: muter-muter dan nggak gentle jeng?
:)

How's life?

3:18 AM  

Post a Comment

<< Home

  • Blogger

  • Google

  • Finalsense

  • Sponsored Links

  • Downloads

  • Games Review

  • Technology Magazine

  • Templates

  • Designed by FinalSense