Sepotong.....

Lilypie 6th to 18th Ticker

Saturday, October 07, 2006

Sepotong "Chat-Silaturahmi-Lebaran"

Saya mulai bisa chat umur......15 taun, waktu itu masih awal2 ada warnet di Semarang. Wasantara Net namanya, pertama kali ke sana barengan mas Ariyo yang dapet voucher ngenet gratis gara2 jadi siswa telada se-Jawa Tengah (Mahal buanget kala itu, sejam bisa sampai 15ribu),mas Mbang, Vb & Molin. Chat pertama kali dengan kakak kelas yang lagi di Amerika, Anne. Pertama kali kenal mbak Anne, beliau langsung curhat kalau uangnya $100 ilang di taman kota, jadilah chat tangis2an.

Perkenalan dengan mba Anne ini berlanjut hingga ia pulang ke Indonesia. Kami ber-enam sempat dekat beberapa tahun hingga akhirnya satu per satu pergi meninggalkan SMU tercinta.
Layaknya kera masuk ke kota pisang, chatting makin digemari, khususnya teman-teman se-angkatan. Biaya nge-net pun makin murah, per jamnya ada yang cuman 10ribu rupiah hingga 8000. Setiap Sabtu, lebih mudah mencari teman2 sekolah di MIRC daripada di rumahnya.

Untuk beberapa lamanya menarik memang chat dengan orang2 yang tidak dikenal, beberapa teman malah ada yang sampai membuat janji kopdar rame2. Saat kuliah chatting sudah lebih personal, saya lebih suka menggunakan jalur Icq, sehingga lebih mudah untuk mencari orang2 yang dikenal, selain itu layanan sms gratisnya memberi nilai lebih.

Memasuki tingkat 2 saya mulai mengenal MSN messenger, kemudian YM. Dari situ jalinan silaturahmi dengan teman2 lama terjalin kembali. Bukan hanya itu, chatting membuat yang tadinya hanya teman tegur sapa, menjadi teman yang lebih dekat. Satu lagi yang menakjubkan, beberapa sepupu yang tidak pernah dekat, menjadi lebih dekat, lagi2 karena chatting. Biasanya chatting dengan sepupu dilakukan bila sepupu sedang pergi untuk beberapa tahun ke LN. Waktu mereka di Indonesia, chatting dengan sepupu tidak masuk dalam agenda. Begitu juga dengan teman2, ketika mereka sedang jauh di ujung dunia, kami bisa lebih akrab daripada sebelumnya. Biasanya setelah kami tidak lagi terpisah jarak yang berjuta2 kilometer ke-intens-an komunikasi pun berkurang. Salah satu faktornya karena biaya ol di Indonesia tidak se-"gratis" di LN, selain itu karena jarak lebih dekat alasan untuk berkomunikasi semakin banyak : "ngapain chatting2, langsung telpon, sms atau ketemu aja". Anggapan itu pun mulur sampai ke alasan "Ah.....dekat ini, kapan2 aja deh ngontaknya. Besok lebaran juga ketemu. Dll"

Thanks God ada Lebaran.


Dan sekarang, saya benci chatting.
posted by Dhy at 11:00 AM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

  • Blogger

  • Google

  • Finalsense

  • Sponsored Links

  • Downloads

  • Games Review

  • Technology Magazine

  • Templates

  • Designed by FinalSense